Penjelasan Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW
Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. telah
menjadi kebiasaan umat Islam, salah satunya dalam dilingkungan warga Nahdlatul
Ulama yang ada di Indonesia. Pendiri NU, Hadlratusy Syaikh KH. Hasyim Asyari
dalam fatwanya menjelaskan mengenai rambu-rambu peringatan Maulid Nabi yang
disunnahkan oleh para Imam
(ulama).
Berikut penjelasan Hadlratusy Syekh KH. Hasyim Asya'ari
dalam Attanbihaatul Waajibaat Liman Yashna’ul Maulida Bil Munkaraat halaman
10-11 :
اَلتَّنْبِيْهُ الْأَوَّلُ
يُؤْخَذُ مِنْ كَلَامِ الْعُلَمَاءِ الْآتِيْ ذِكْرُهُ أَنَّ الْمَوْلِدَ الَّذِيْ يَسْتَحِبُّهُ الْأَئِمَّةُ هُوَ اِجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ وَرِوَايَةِ الْأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا وَقَعَ فِيْ حَمْلِهِ وَمَوْلِدِهِ مِنَ الْإِرْهَاصَاتِ وَمَا بَعْدَهُ مِنْ سِيَرِهِ الْمُبَارَكَاتِ ثُمَّ يُوْضَعُ لَهُمْ طَعَامٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ وَإِنْ زَادُوْا عَلَى ذَلِكَ ضَرْبَ الدُّفُوْفِ مَعَ مُرَاعَاةِ الْأَدَبِ فَلَا بَأْسَ بِذَلِكَ
يُؤْخَذُ مِنْ كَلَامِ الْعُلَمَاءِ الْآتِيْ ذِكْرُهُ أَنَّ الْمَوْلِدَ الَّذِيْ يَسْتَحِبُّهُ الْأَئِمَّةُ هُوَ اِجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ وَرِوَايَةِ الْأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا وَقَعَ فِيْ حَمْلِهِ وَمَوْلِدِهِ مِنَ الْإِرْهَاصَاتِ وَمَا بَعْدَهُ مِنْ سِيَرِهِ الْمُبَارَكَاتِ ثُمَّ يُوْضَعُ لَهُمْ طَعَامٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ وَإِنْ زَادُوْا عَلَى ذَلِكَ ضَرْبَ الدُّفُوْفِ مَعَ مُرَاعَاةِ الْأَدَبِ فَلَا بَأْسَ بِذَلِكَ
Peringatan yang
Pertama:
Perkara yang diambil dari perkataan para ulama yang akan
diterangkan mendatang bahwasanya MAULID yang disunnahkan oleh para imam itu
adalah berkumpulnya orang-orang, pembacaan ayat yang mudah dari Al-Qur’an,
riwayat hadits-hadits tentang permulaan perihal Nabi serta IRHASH (kejadian
yang istimewa sebelum menjadi beliau diangkat menjadi Nabi) yang terjadi saat
kehamilannya dan hari lahirnya dan hal-hal yang terjadi sesudahnya yang
merupakan sirah (sejarah) beliau yang penuh keberkahan.
Kemudian disajikan beberapa hidangan untuk mereka. Mereka menyantapnya, dan selanjutnya mereka bubar. Jika mereka menambahkan atas perkara diatas dengan memukul rebana dengan menjaga adab, maka hal itu tidak apa-apa.
Kemudian disajikan beberapa hidangan untuk mereka. Mereka menyantapnya, dan selanjutnya mereka bubar. Jika mereka menambahkan atas perkara diatas dengan memukul rebana dengan menjaga adab, maka hal itu tidak apa-apa.
Sumber; http://www.muslimedianews.com/2014/12/hadlratusy-syaikh-kh-hasyim-asyari.html