Teks Qosidah Qod kafani dan Terjemahannya By_Moh.ababil@yahoo.com



Qod kafani

karya: Al Habib Abdullah bin Alwi
Al-Haddad



قَدكَفَانِى عِلمُ رَبِّى
telah cukup bagiku ilmu tuhanku
مِن سُؤَالِى وَاختِيَارِى
tentang permintaan dan usahaku
فَدُعاَئِى وَابتِهَالِى
Maka doa serta permohonanku
شَاهِدٌلِى بِافتِقَارِى
Sebagai bukti kepada kefakiranku
فَلِهذَا السِّرِّ اَدعُو
Maka oleh karen rahasia itu aku berdoa
فِى يَسَارِى وَعَسَارِى
Pada saat senang dan susahku
اَنَاعَبدٌ صَارَ فَخرِى
Aku adalah hamba, menjadi kebanggaanku
ضِمنَ فَقرِى وَاضطِرَارِى
Dalam kefakiran dan keperluanku
يَااِلهى وَملِيكِى
Wahai tuhanku, wahai yang memilikiku


اَنتَ تَعلَم كَيفَ حَالِى
Engkau mengetahui akan keadaanku
وَبِمَا قَد حَلَّ قَلبِى
Dan apa yang berada dalam hatiku
مِن هُمُومٍ وَاشتِغَالِى
Dari kesedihan dan kesibukanku
فَتَدَارَكنِى بِلُطفٍ
Maka tolonglah aku dengan kelembutan
مِنكَ يَامَولى المَوَالِى
dariMu wahai Tuhan orang2 yang memohon pertolongan
يَاكَرِيمَ الوَجهَ غِثنِى
Wahai yang maha mulia tolonglah aku
قَبلَ اَن يَفنى اصطبارى
Sebelum lenyap kesabaranku
يَاسَرِيعَ الغَوثَ غَوثًا
Wahai yang segera memberi pertolongan
مِنكَ يُدرِكنا سَرِيعًا
Berilah kami perolonganmu dengan segera

يَهزَمُ العُسرَ وَيَأتِى
Yang menghilangkan kesulitan dan mendatangkan
بِالذِى اَرجُوجَمِيعًا
Dengan segala yang aku harapkan
يَاقَرِيبًا يَامُجِيبًا
Wahai yang maha dekat dan maha memperkenankan
يَاعَلِيمًايَاسَمِيعًا
Wahai yang maha mengetahui dan maha mendengar
قَد تَحَقَّقتُ بِعَجزِى
Aku mengaku akan kelemahanku
وَخُضُوعِى وَالكِسَارِى
Dan ketundukanku serta kesedihanku
لَم اَزَل بِالبَاب واقف
Aku senantiasa menunggu di hadapan pintu rahmatMU
فَارحمن رَبِّى وقُوفِى
Wahai Tuhan kasihanilah aku
وَبِوَادِى الفَضلِ عَاكِف
Di lembah kurniaaMu aku bersimpuh
فَاَدِم رَبِّى عُكُوفِى
Wahai Tuhanku tetapkanlah keberadaanku disana
وَلحَسن الظَّنُّ لاَزِم
Bersangka baik(dengan Mu) adalah kewajiban
فَهُوَ خِلِّى وَحَلِيفِى
Ia (sangka baik) adalah teman dan sahabatku
وَاَنِيسِى وَجَلِيسِى
Juga penyenang bagiku dan yang setia bersamaku
طَولَ لَيلِى وَنَهَارِى
Sepanjang malam dan siangku
حَاجَةٌ فِى النَّفسِ يَارَب
Wahai Tuhanku, dalam jiwa ini terdapat hajat
فَاقضِهَايَا خَيرَقَاضِى
Maka kabulkanlah wahai yang sebaik baik mengabulkan
وَاَرح سِرِّى وَقَلبِى
Lapangkanlah sirr dan hatiku
مَن لَظَاهَا وَالشِّوَاظِ
Dari gejolah dan kegelisahan
فِى سُرُورٍ وَحُبُورٍ
Gantikanlah ia dengan kesenangan dan kebahagiaan
وَاِذَامَاكُنتَ رَاضِى
Dana dalam keadaan yang Engkau ridhoi
فَالهَنَا وَالبَسطُ حَالِى
Maka ketenangan dan ketentraman itulah keadaanku
وَشِعَارِى وَدِثَارِى
Dan juga lambang dan pakaianku(sebagai hambaMu)



 Muhammad Ababil Krejengan

CerPen HAI KAWAN Oleh: Naila Putri Rois



Cerita Pendek Untukmu
HAI KAWAN
Oleh: Naila Putri Rois


Apakah kau rela di duakan...?  Bayangkan saja ibumu menyamakan kamu dengan orang lain, kasih sayang biasanya hanya milik kamu dan ibumu malah mengasih sayangi orang lain juga, kalau aku sih mempunyai rasa iri ...?
            Dan jikalau itu semua itu terjadi pada kekasihmu,dia mencintaimu tapi dia masih tetap mencintai mantannya apa yang harus kamu lakukan, apa kamu harus dapatkan kasih sayang darinya melebihi yang satunya, kekasihmu bisa membuat dirimu dengan mantannya memjadi bermusuhan..!  Apakah kamu sadar itu semua..?
            Apalagi mantannya itu lebih sempurna,lebih baik darimu, dan lebih cantik darimu apa kamu juga sering berfikir untuk menjauh saja meskipun hati ini terasa sakiiittt buaanget. Karna dia sudah menyatakan senang dan cinta terhadapmu tapi dia malah masih suka padanya (mantan), aku berfikir menjauh saja dari dia karna aku gak yakin padanya dan aku selalu berfikir aku itu siapa dan dia itu siapa,..(“_”) setiap orang yang disukainya jauh lebih baik dan lebih sempurna dari dirku.
            Aku takut suatu saat nanti dia bilang kepadaku bahwa sebenarnya dia hanya membohongiku, betapa sakitnya hati ini, Sekarang saja aku merasa dia hanya main-main padaku dan aku takut semua itu benar terjadi padaku, apalagi disaat dia sudah mulai tidak memperhatikanku rasanya sakiiit buaanget, perubahan dirinya membuat hati ini kecewa lebih baik aku tidak bersamanya kalau hanya setiap hari terasa tersakiti.[1]

Mencari Ridho-Mu
Moh.ababil@yahoo.com


Maafin aku ea.. Q baru sadar setelah kau ungkapin isi hatimu lewat media kertas ini, Q ga’ tau harus gimana lagi untuk bisa dapatin maaf dari kamu, Q juga tau dengan meminta maaf semuanya ga’ akan kembali seperti dulu lagi dan rasa sakit dihatimu ga’ akan terobati hanya dengan Q minta maaf sama kamu..

Mendalami Makna Basmalah > oleh Prof.Dr. M.Quraish Shihab



Mendalami Makna Basmalah
              oleh Prof.Dr. M.Quraish Shihab
 
                                                      


ALLAH memulai kitab-Nya dengan basmalah, dan memerintahkan Nabi-Nya sejak dini pada wahyu pertama untuk melakukan pembacaan dan semua aktivitas dengan nama Allah. Iqra bismi rabbika, maka tidak keliru jika dikatakan basmalah merupakan pesan pertama Allah kepada manusia; pesan agar manusia memulai setiap aktivitasnya dengan nama Allah.
Memulai dengan nama Allah adalah adab dan bimbingan pertama yang diwahyukan Allah kepda Nabi-Nya: Iqra bismirabbika. Permulaan itu sesuai dengan kaidah utama ajaran Islam yang menyatakan bahwa adalah al-Awal wa al-Akhir wa azh_zhahir wa al-Bathin / Dia yang pertama dan Dia pula yang terakhir, Dia yang nampak dengan jelas (bukti-bukti wujud-Nya) dan Dia pula yang Tersembunyi (tehadap siapapun hakikat-Nya). Dia yang maha suci itu metrupakan wujud yang haq, yang dari-Nya semua wujud memperoleh wujudnya, dan dari-Nya bermula semua yang memilikim permulaan. Karena itu dengan nama-Nya segala sesuatu harus dimulai dan dengan nama-Nya terlaksana setiap gerak dan arah.

Makna ba’yang dibaca bi pada bismilah
Ba’atau(dibaca bi) yang diterjemahkan dengan kata dengan mengandung satu kata atau kalimat yang tidak terucapkan tetapi harus terlintas didalam benak ketika mengucapkan Basmalah, yaitu kata “memulai”, sehingga Bismilah berarti “saya atau kami memulai apa yang kami kerjakan ini –dalam konteks surah ini adalah membaca ayat-ayat al-Qur’an – dengan nama Allah”. Dengan demikian, kalimat tersebut menjadi semacam do’a atau pernyataan dari pengucap, bahwa ia memulai pekerjaannya atas nama Allah. Atau dapat juga diartikan sebagai perintah dari Allah (walaupun kalimat tersebut tidak berbentuk perintahyang menyatakan “Mulailahpekerjaanmu dengan nama Allah”.
Apabila seseorang memulai suatu pekerjaan dengan nama Allah atau atas nama-Nya, maka pekerjaan tersebut akan menjadi baik, atau paling tidak, pengucapnya akan terhindar dari godaan nafsu, dorongan ambisi atau kepentingan pribadi, sehingga apa yang dilakukannya tidak akan mengakibatkan kerugian bagi orang lain, bahkan akan membawa manfaat bagi diri pengucapnya, masyarakat, lingkungan, serta kemanusiaan seluruhnya.
Ada juga yangt mengaitkan kata bi (dengan) dengtan memunculkan dalam benaknya ”kekuasaan”. Pengucap “basmalah” seakan-akan berkata: “Dengan kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya pekerjaan yang saya lakukan ini dapat terlaksana”. Pengucapnya ketika itu (seharusnya) sadar bahwa tanpa kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya apa yang sedang dikerjakannya itu tidak akan berhasil. Dengan demikian, ia menyadari kelemahan dan keterbatasan dirinya tetapi pada saat yang sama pula (Setelah menghayati arti Basmalah ini), ia memiliki kekuatan dan rasa pecaya diri karena ketika itu dia telah menyandarkan dirinya kepada Allah dan memohon bantuan Yang Maha Kuasa itu.
Rasulullah saw. Bersabda : “Setiap perbuatan yang penting yang tidak dimulai dengan ‘Bismillahirrahmanirrahim’ maka perbuatan tersebut cacat”.
Ketika membaca Basmalah dan memulai suatu pekerjaan, apapun jenis pekerjaan itu, misalnya makan, minum, belajar, berperang bahkan bergerak dan diam sekalipun, kesemuanya harus disadari bahwa titik tolaknya dalah Allah swt. Dan bahwa ia dilakukan demi karena Akkah. Ia tidak mungkin dapat terlaksana kecuali atas bantuan dan kekuasaan Allah swt.
Kesimpulannya adalah, setiap hal yang diharapkan darinya keberkatan Allah atau dimaksudkan demi karena Allah, maka disisipkan kata Isim, sedang bila dimaksudkan demi permohonan kemudahan dan bantuan Allah maka kata yang digunakan langsung menyebut Allah / Tuhan tanpa menyisipkan kata Isim. Dalam hadis nabi saw pun demikian itu halnya. Salah satu do’a beliau adalah Allahuma bika nushbika wa numsi (Ya Allah dengan Engkau kami memasuki waktu pagi dan petang) yakni dengan kekuasaan dan iradat-Mu, kami memasukinya. Sebelum tidur beliau berdo’a Bismika Allahuma Ahya Wa Amut/dengan nama-Mu Ya Allah aku tidur dan bangun yakni demi karena Engkau aku hidup dan mati. Do’a ini sejalan dan semakna dengan perintah-Nya: katakanlah : “sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, tuhan semesta Alam” (QS al-An’am :162).
Oleh karena itu, ketika kita memulai suatu pekerjaan dengan “nama” Allah, maka berdasarkan analisis diatas pekerjaan tersebut diharapkan kekal disisi-Nya. Disini yang diharapkan kekal bukan Allah-karena Dia adalah Maha Kekal, tetapi pekerjaan yang dilakukan itulah yang kekal, dalam arti ganjaran yang kekal sehingga dapat diraih kelak di hari kemudian. Memang banyak pekerjaan yang dilakukan seseorang, bahkan boleh jadi pekerjaan besar, tetapi tidak berbekas sedikit pun serta tidak ada manfaatnya bukan hanya diakhirat kelak, didunia pun dia tidak bermanfaat. Allah berfirman: “Kami hadapi hasil karya merekakemudian kamijadikan ia (bagaikan) debu yang berterbangan (sia-sia belaka)” (QS al-Furqan :23).
Penulisan kata “bismi” dalam basmalah tidak menggunakan huruf “alif”, berbeda dengan kata yang sama pada suroh Iqra’, yang tertulis dengan tata cara penulisan baku yakni menggunakan huruf alif. Persoalan ini menjadi bahasan para pakar dan Ulama. Pakar tafsir al-qurthubi berpendapat bahwa penulisan tanpa huruf Alif pada Basmalah adalah karena pertimbangan praktis semata-mata. Kalimat ini sering ditulis dan diucapkan, sehingga untuk mempersingkat tulisan ia ditulis tanpa Alif.
Rasyad Khalifah berpendapat bahwa ditanggalkannya huruf “alif” pada Basmalah, agar jumlah huruf-huruf ayat ini menjadi sembilan belas huruf, tidak dua puluh. Ini karena 19 mempunyai rahasia yang berkaitan dengan al-Qur’an.

Makna kata Allah
Kata Allah merupakan nama Tuhan yang paling populer. Apabila kita berkata ”Allah” maka apa yang kita ucapkan itu, telah mencakup semua nama-nama-Nya yang lain. Disisi lain tidak satupun dapat dinamai Allah, baik secara hakikat maupun mazaz, sedang sifat-sifat-Nya yang lain, secara umum dapat bdikatakan bisa disandang oleh makhluk-makhluk-Nya.
Dari segi makna dapat dikemukakan bahwa kata Allah mencakup segala sifat-sifatnya, bakhan Dia lah yang menyandang sifat-sifat tersebut.

Ar-Rahman ar-Rahim
Kata Ar-Rahman dan Ar-rahim berakar dari kata rahim yang berarti rahmat. Ar-rahman digambarkan bahwa Tuhan mencurahkan rahmat-Nya, sedang dengan ar-Rahim dinyatakan bahwa Dia memiliki sifat rahmat yang melekat pada diri-Nya.
Ada juga Ulama yang mehami kata ar-Rahman sebagai sifat Allah swt yang mencurahkan rahmat yang sementara di dunia, sedang ar-Rahim adalah rahmat-Nya yang bersifat kekal.
Sementara Ulama menjelaskan makna penggabungan kata Allah, ar-Rahman dan ar-Rahim dalam Basmalah. Menurutnya, seseorang yang kalau bermaksud memohon pertolongan kepada Dia yang berhak disembah serta Dia yang mencurahkan aneka nikmat , kecil dan besar, maka yang bersangkutan menyebut nama teragung dari Dzat yang wajib wujudnya itu sebagai pertanda kewajaran-Nya untuk dimintai. Selanjutnya menyebut sifat rahmat-Nya (rahman) untuk menunjukan bahwa Dia wajar melimpahkan rahmat sekaligus wajar dimintai pertolongan dalam amal-amal kebajikan karena yang demikian itu nikmat rahmat.
Ketika seseorang membaca Basmalah, seharusnya menghayati kekuatan dan kekuasaan Allah, serta rahmat dan kasih sayang-Nya yang tercurah bagi seluruh makhluk. Kalau demikian itu yang tertanam didalam jiwa, maka pasti nilai-nilai lihur terjelma keluar dalam bentuk perbuatan, karena perbuatan merupakan cerminan dari suasana kejiwaan.

Smber : http://anakwayan9.blogspot.com/2013/06/mendalami-makna-basmalah-dan-surah-al.html