Kaum muslimin meyakini bahwa
al-Quran yang ada di tangan mereka adalah al-Quran asli, persis seperti yang
Allah turunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui
malaikat Jibril. Al-Quran ini dijaga oleh Allah, dan tidak mengalami perubahan
hingga Allah mengangkatnya. Allah berfirman,
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ
لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya”. (QS. Al-Hijr: 9)
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,
قرر تعالى أنه هو الذي أنزل الذكر، وهو القرآن، وهو الحافظ
له من التغيير والتبديل
Allah menegaskan bahwa Dia yang menurunkan az-Zikr, yaitu al-Quran, dan Dia yang akan menjaganya dari setiap perubahan atau penyelewengan. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/527).
Bagaimana
dengan Syiah?
Syiah memiliki keyakinan yang sangat
berbeda. Keyakinan yang sangat menyimpang tentang al-Quran. Berikut diantara
keyakinan mereka tentang al-Quran,
1. Sekelompok syiah meyakini bahwa Jibril salah dalam
menurunkan wahyu. Seharusnya kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, tapi
dia berikan kepada Muhammad bin Abdillah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dalam kitab Anisul Wahid, al-Jazairi
mengatakan,
محمدٌ بِعَلِيّ أشبه من الغراب بالغراب، والذباب بالذباب،
فبعث الله جبريل عليه السلام الى علي عليه السلام، فغلط جبريل من تبليغ الرسالة من
علي الى محمد، ويلعنون صاجب الريش جبريل عليه السلام
Muhammad dengan Ali itu lebih mirip dibandingkan dua burung gagak atau dibandingkan miripnya dua ekor lalat. Kemudian Allah mengutus Jibril ‘alaihis salam untuk memberikan wahyu kepada Ali ‘alaihis salam, namun Jibril salah dalam menyampaikan risalah, seharusnya kepada Ali, dia berikan kepada Muhammad. Dan mereka (orang syiah) melaknat sang pemilik sayap, yaitu Jibril. (Anisul Wahid, 2/310, Tahqiq: ar-Raja’i).
2. Sebagian besar al-Quran, isinya hanya menjelaskan sosok
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, ahli bait, dan para musuh ahli bait
(para sahabat). Tokoh syiah, al-Faidh al-Kasyani mengatakan,
جل القران انما نزل فيهم وفي أولياءهم وأعداءهم
“Mayoritas al-Quran turun terkait dengan sosok ahlul bait, para pembela mereka, dan musuh mereka.” (Tafsir as-Shafi, 1/24).
Bahkan salah satu tokoh syiah, Hasyim bin Sulaiman
al-Katkani menegaskan bahwa nama Ali bin Abi Thalib sendiri, disebutkan
dalam al-Quran sebanyak 1154 kali. Untuk mendakwahkan itu, dia menulis buku al-Lawami’
an-Nuraniyah fi Asma Aliy wa Ahli Baitihi al-Quraniyah.
Anda bisa bandingkan dengan isi al-Quran yang ada di rumah
anda saat ini. Adakah nama Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu di dalamnya?
Jika ada 1154 kali nama Ali, berarti itu bukan al-Quran Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
3. Para sahabat menyelewengkan al-Quran, dan membuang banyak
ayat al-Quran, terutama yang menyebutkan tentang keutamaan Ali bin Abi Thalib.
عن هشام بن سالم عن أبي عبد الله عليه السلام قال :أن القران الذي جاء به جبريل عليه السلام إلى محمد صلى الله
عليه وسلم سبعة عشر ألف اية
Dari Hisyam bin Salim, dari Abu Abdillah ‘alaihis salam, ia berkata, “Al Qur’an yang dibawa oleh Jibril ‘alaihis salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terdiri dari 17.000 ayat.” [Ushul al-Kafi, al-Kulaini, jilid 2, hlm. 634].
Dalam keterangan tokoh syiah yang lain, keterangan Sulthan
Muhammad bin Haidar Al-Khurasaaniy, dinyatakan,
اعلم، أنه قد استفاضت الأخبار عن الأئمة الأطهار بوقوف
الزيادة والنقيصة والتحريف والتغيير فيه
”Ketahuilah bahwasannya telah banyak tersebar khabar-khabar dari para imam yang suci tentang adanya penambahan, pengurangan, penyimpangan, dan perubahan Al-Qur’an…” [Bayaanus-Sa’aadah fii Muqaamaatil-’Ibaadah 1/12].
Dalam kitab Minhaj Al Baro’ah Syarh Nahjul Balaghoh (2/216)
oleh Habibullah al-Khou’i disebutkan, “Lafazh aali Muhammad wa aali ‘Ali
(bin Abi Tholib) – keluarga Muhammad dan keluarga ‘Ali – telah terhapus dari Al
Qur’an”.
4. Yang tahu seluruh isi al-Quran hanya ahlul bait. Selain
Ahlul bait, hanya mengetahui sebagian isi al-Quran. Artinya, mushaf yang berada
di tangan kaum muslimin, hanya sebagian dari al-Quran
Abu Ja’far berkata,
ما ادعى أحد من الناس أنه جمع القرآن كله كما أنزل إلا
كذاب، وما جمعه وحفظه كما نزله الله تعالى إلا علي بن أبي طالب عليه السلام
والأئمة من بعده عليهم السلام
“Barangsiapa menganggap dirinya telah mengumpulkan seluruh isi Al Qur’an, sebagaimana yang diturunkan, berarti dia pendusta. Tidak ada yang bisa mengumpulkan dan menjaga Al Qur’an sebagaimana yang Allah turunkan selain ‘Ali bin Abi Tholib dan para imam setelahnya” (Ushul al-Kaafi, Al Kulaini, 1/228).
Kritik dan saran kami harapkan melalui E-Mail kami: moh.ababil@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar